“Setiap jiwa adalah jiwa kecintaan Tuhan
yang diturunkan ke alam kehidupan raga sebagai manusia
yang bertugas mewujudkan kemuliaan dari jiwanya
untuk mengindahkan kehidupan sesamanya
bagi keindahan hidupnya di surga.
Dan jiwa yang mampu memimpin dirinya sendiri
untuk keluar dari kekhawatiran, ketidak-tegasan,
penundaan, dan kemalasan,
memiliki semua potensi untuk memindahkan gunung.
Karena sesungguhnya,
kekuatan setiap jiwa dijamin oleh Sang Pencipta.
Maka marilah kita ingat kembali
pesan yang disampaikan pada hari kelahiran kita …
Hiduplah sebagai jiwa yang ikhlas.”
Sesungguhnya, …
Keikhlasan adalah gerbang keemasan yang memisahkan kehidupan yang bebannya harus kita pikul sendiri dan kehidupan yang bebannya dipukul bersama Tuhan.
Dengannya, inilah jawapan bagi dia yang bertanya,
Apakah ikhlas itu?
Ikhlas adalah seutuhnya menerima Tuhan dengan semua kebenaran-Nya.
Bagaimana caranya untuk ikhlas?
Terimalah Tuhan dengan seutuhnya, bersama semua kebenaran-Nya.
Tetapi mengapakah ikhlas itu sulit?
Kerana engkau memilih mempertahankan kebiasaan dan kesenangan mu yang tak akan memperkuat dan memuliakanmu, daripada memilih pikiran, sikap, dan perilaku yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai jalan lurus menuju kedamaian dan kesejahteraanmu.
Apakah jaminannya bahwa hidup saya akan baik, jika saya ikhlas?
Tidak ada jaminan untuk keikhlasan, karena jaminan itu tidak diperlukan.
Yang ada adalah bukti, bahwa kurangnya keikhlasanmu telah melemahkan hidupmu.
Apakah kegelisahan hatimu tidak cukup menjadi bukti bahwa tidak ada kedamaian di luar keikhlasan?
………..
Engkau Tuhanku.
Aku ber-Tuhan.
Aku berterima kasih karena Kau izinkan aku mengatakan, bahawa …
Aku memiliki Tuhan.
Engkau lah yang memiliki semua,
maka sesungguhnya aku tak memharapkankan apa pun.
Aku hanya mengharapkan-Mu.
Kerana, jika aku memiliki-Mu, aku memiliki semua.
Tuhan ku,
… amat dalam kecintaan ku kepada Mu
aku memohon … dalam kerinduan ku untuk kelembutan kasih sayang Mu
… kasihilah aku.
… damaikanlah hatiku, indahkanlah wajahku, merdukanlah suaraku,
indahkanlah cara-caraku, baikkanlah hati sesamaku kepada ku,
kuatkanlah aku, mudahkanlah urusanku, baikkanlah rezeki ku,
dan bahagiakanlah keluarga ku …
Amien …
Kemudian tangan ini terus bergerak mencari. Adakah kiat2 ikhlas yang lain?
Dan menemukan ini kiat2 ampuhnya:
* Pendalaman terhadap tauhid dan pengenalan terhadap Allah
* Berdoa kepada Allah SWT, memohon diberikan keikhlasan
* Ikhlas tidak akan bergabung dengan dua sifat yaitu:
o Cinta atau senang dipuji dan disanjung > cara menghilangkannya dgn meyakini tak ada satupun pujian manusia memberikan manfaat dan celaan manusia memberikan madharat kepada kita kecuali Allah SWT
o Selalu mengharapkan balasan dari manusia> cara menghilangkannya dgn meyakini apapun yg ada di manusia maka yg ada pada Allah SWT lebih sempurna bahkan yg ada di manusia tak akan kita dapatkan kecuali atas izin Allah SWT.
* cara mendapatkan ikhlas adalah dengan mujahadah, bersungguh2 berlatih dan mendapatkannya. Menundukkan hawa nafsu untuk mengikuti ketaatan kepada Allah. Memaksakan dan membiasakan diri untuk ikhlas.
* semua sifat baik dalam agama harus dilatih untuk mendapatkannya
* melatih terbiasa melakukan amalan yang tidak sesuai dg keinginan hawa nafsu kita. Misalnya, kita disakiti seseorang tapi kita berbuat baik kepadanya/ menolongnya. Biasanya jika seseorang baik kepada kita maka kita mudah menolong, bila tidak baik maka susah/ berat hati kita berbuat baik padanya, ini karena nafsu mempengaruhi tindakan kita. Ini menunjukkan kita berbuat baik itu karena keinginan diri semata. Cinta sejati krn Allah maka cinta tersebut tdk bertambah karena kebaikan atau keburukan di dunia semata2
* Awal seseorang menempuh jalan Allah, karena nafsunya belum ditundukkan maka seseorang itu perlu berjuang. Setelah Allah tahu kesungguhannya, maka barulah Allah akan beri hidayah padanya sesuai kesungguhannya. Maka yang paling sempurna hidayahnya adalah orang yang paling besar perjuangannya/ bersungguh2 dalam usahanya untuk mendapatkan hidayah itu.
Apakah jaminannya bahwa hidup saya akan baik, jika saya ikhlas?
Tidak ada jaminan untuk keikhlasan, karena jaminan itu tidak diperlukan.
Yang ada adalah bukti, bahwa kurangnya keikhlasanmu telah melemahkan hidupmu.
Apakah kegelisahan hatimu tidak cukup menjadi bukti bahwa tidak ada kedamaian di luar keikhlasan?
………..
Engkau Tuhanku.
Aku ber-Tuhan.
Aku berterima kasih karena Kau izinkan aku mengatakan, bahawa …
Aku memiliki Tuhan.
Engkau lah yang memiliki semua,
maka sesungguhnya aku tak memharapkankan apa pun.
Aku hanya mengharapkan-Mu.
Kerana, jika aku memiliki-Mu, aku memiliki semua.
Tuhan ku,
… amat dalam kecintaan ku kepada Mu
aku memohon … dalam kerinduan ku untuk kelembutan kasih sayang Mu
… kasihilah aku.
… damaikanlah hatiku, indahkanlah wajahku, merdukanlah suaraku,
indahkanlah cara-caraku, baikkanlah hati sesamaku kepada ku,
kuatkanlah aku, mudahkanlah urusanku, baikkanlah rezeki ku,
dan bahagiakanlah keluarga ku …
Amien …
Kemudian tangan ini terus bergerak mencari. Adakah kiat2 ikhlas yang lain?
Dan menemukan ini kiat2 ampuhnya:
* Pendalaman terhadap tauhid dan pengenalan terhadap Allah
* Berdoa kepada Allah SWT, memohon diberikan keikhlasan
* Ikhlas tidak akan bergabung dengan dua sifat yaitu:
o Cinta atau senang dipuji dan disanjung > cara menghilangkannya dgn meyakini tak ada satupun pujian manusia memberikan manfaat dan celaan manusia memberikan madharat kepada kita kecuali Allah SWT
o Selalu mengharapkan balasan dari manusia> cara menghilangkannya dgn meyakini apapun yg ada di manusia maka yg ada pada Allah SWT lebih sempurna bahkan yg ada di manusia tak akan kita dapatkan kecuali atas izin Allah SWT.
* cara mendapatkan ikhlas adalah dengan mujahadah, bersungguh2 berlatih dan mendapatkannya. Menundukkan hawa nafsu untuk mengikuti ketaatan kepada Allah. Memaksakan dan membiasakan diri untuk ikhlas.
* semua sifat baik dalam agama harus dilatih untuk mendapatkannya
* melatih terbiasa melakukan amalan yang tidak sesuai dg keinginan hawa nafsu kita. Misalnya, kita disakiti seseorang tapi kita berbuat baik kepadanya/ menolongnya. Biasanya jika seseorang baik kepada kita maka kita mudah menolong, bila tidak baik maka susah/ berat hati kita berbuat baik padanya, ini karena nafsu mempengaruhi tindakan kita. Ini menunjukkan kita berbuat baik itu karena keinginan diri semata. Cinta sejati krn Allah maka cinta tersebut tdk bertambah karena kebaikan atau keburukan di dunia semata2
* Awal seseorang menempuh jalan Allah, karena nafsunya belum ditundukkan maka seseorang itu perlu berjuang. Setelah Allah tahu kesungguhannya, maka barulah Allah akan beri hidayah padanya sesuai kesungguhannya. Maka yang paling sempurna hidayahnya adalah orang yang paling besar perjuangannya/ bersungguh2 dalam usahanya untuk mendapatkan hidayah itu.
smoga kita bisa menjadi manusia yang ikhlas tehadap semua ketentuannya..Amin
BalasPadam