Sabtu, 27 November 2010

NASIHAT LUKMAN AL HAKIM KEPADA ANAKNYA

                                                                                 
Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.



"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan badah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."



"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."



"Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."



"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."

"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."



"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang."



"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:



1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.

2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.

3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.

4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.

5. Ingatlah Allah selalu.

6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu

7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.

8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.

MANUSIA YANG DIDOAKAN MALAIKAT...


                                                                                                                                                                               
                                                                                           


1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”.

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’”


3. Orang – orang yang berada di saff barisan depan di dalam solat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan”


4. Orang – orang yang menyambung saff pada solat berjemaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf”


5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”.


6. Orang yang duduk di tempat solatnya setelah melakukan solat.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia”



7. Orang – orang yang melakukan solat subuh dan ‘asar secara berjama’ah.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’”


8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’”


9. Orang – orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’”


10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang – orang yang sedang makan sahur”

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh”


12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”

Jumaat, 26 November 2010

NERAKA

                                                                               
Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hitam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ianya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.

Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.

Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik saja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka di sebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Manusia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."

Diriwayatkan bahawa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras."

Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan saja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.
Wallahu'alam....

Rabu, 24 November 2010

Tujuh Gambaran Wajah Mayat Di Alam Kubur Berpandukan Amalan Mereka.

(sekadar gambar hiasan)
                                                                                      




Berikut ialah 7 jenis wajah mayat di dalam kubur:

1. Mayat yang mukanya berpaling dari arah kiblat.

Itulah petanda bahawa semasa hidupnya dia telah melakukan perkara syirik kepada Allah SWT.

Syirik ialah dosa yang paling besar dalam Islam.

Dosa syirik, yakni mempersekutukan Allah SWT, tidak diampunkan Allah SWT dan kekal dalam neraka selama-lamanya.

2. Mayat yang mukanya seperti babi.

Itulah petanda semasa hidupnya dia tidak melakukan solat lima waktu dan tidak menjaga solat lima waktu serta lalai dalam solatnya.


Firman Allah SWT: "Sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar."

(Al-Ankabut:45)

Sesungguhnya solat dapat mencegah diri dari melakukan perbuatan keji dan mungkar.

Perbuatan keji dan mungkar ini banyak, bukan hanya berduaan ditempat gelap, minum arak, berjudi sahaja.

Tidak menutup aurat juga satu perbuatan yang keji.

Bayangkanlah sejak dari baligh lagi tak pernah menutup aurat, berapa banyak dosa yang telah dikumpulkan!

3. Mayat yang kepala menjadi batu yang hitam legam.

Itulah mayat yang semasa hidupnya menderhaka kepada kedua ibu-bapanya.

Menderhaka kepada kedua ibu bapa adalah antara dosa terbesar di dalam Islam.

4. Mayat yang perutnya buncit dan meletup.

Itulah mayat yang semasa hidupnya suka memakan dari sumber atau harta yang haram.

Harta yang haram banyak jenisnya.

Antaranya mencuri, merompak, memakan harta atau hak anak yatim dan fakir miskin dan sebagainya.

5. Mayat yang kukunya mencengkam dan melilit seluruh tubuhnya.

Itulah mayat yang semasa hidupnya suka berkelahi, mengata dan mengumpat orang.

6. Mayat yang keluar mata air dari kuburnya dan air itu baunya lebih busuk dari bangkai.

Itulah mayat orang yang semasa hidupnya suka makan riba'.

7. Mayat yang wajahnya tersenyum.

Itulah mayat yang semasa hidupnya berilmu dan beramal soleh secara ikhlas semata-mata untuk mendapat keredhaan Allah SWT.

Akhirnya diredhai Allah SWT dan mendapat Husnul Khotimah di akhir hayatnya.

Wallahua'lam.




                                                                          

Selasa, 23 November 2010

TAUBAT......





Dosa dan maksiat menjauhkan
hamba dari Tuhannya. Ia mengundang
kemurkaan dan laknat Tuhan.
Ia menghijab dari rahmat dan kasih
sayang Tuhan.
Jalan untuk kembali kepada rahmat
dan kasih sayang Tuhan ialah taubat.
Bertaubat itu wajib hukumnya. Wajib
pula kita bersegera dalam bertaubat.
Sesiapa yang menangguh-nangguhkan
taubat sentiasa berada dalam dosa dan
kemurkaan Tuhan.

Bagi orang Islam, taubat itu mudah.
Cukup empat syarat maka sahlah taubat.

Syarat-syaratnya ialah:
a. Menyesal
b. Berhenti dari membuat dosa atau
maksiat
c. Berazam tidak mengulangi maksiat
d. Kalau dosa itu bersabit degan orang lain, kena minta
maaf atau minta halal darinya.
Taubat sebenarnya adalah amalan hati. Ia amalah rohaniah.
Bertaubat adalah perkara hati. Itu sebabnya, syarat pertama
dalam taubat ialah menyesal. Tanpa penyesalan, taubat itu
tidak dinamakan taubat. Penyesalan berpunca dari hati.
Penyesalan adalah pokok taubat. Itu perkara pertama dan
utama yang dilihat oleh Tuhan apabila seseorang hamba itu
bertaubat.

Taubat yang penuh dengan penyesalan sudah tentu akan
menyebabkan perubahan. Ia tentu berkesan dalam mengubah
sikap, perangai dan amalan lahir seseorang. Orang yang benarbenar
bertaubat yang taubatnya penuh dengan penyesalan
pasti akan dilihat berubah dan berbeza dari sebelum dia bertaubat.
Kalau perangai, sikap dan amalan lahirnya tidak
berubah menjadi baik, nyatalah bahawa taubatnya belum
benar-benar disertai dengan penyesalan.
Oleh itu, empat syarat taubat sahaja tidak cukup. Atas
dorongan perasaan sesal dihatinya, orang yang bertaubat itu
perlu berusaha memperbaiki dirinya. Antara perkara-perkara
yang patut diusahakan adalah seperti berikut:
• Menambah ilmunya terutama ilmu agama
• Menambah ibadahnya
• Menukar kawannya dan memilih kawan yang baik dan
sehaluan
• Meninggalkan kemegahan dunianya.
• Berhenti daripada bangga dan sombong
• Mengubah akhlak menjadi baik
• Sentiasa berusaha berlaku benar
• Jangan redha dengan maksiat

Di samping itu, orang yang bertaubat dengan penuh
penyesalan sudah tentu serius dalam bertaubat. Dia tentu
bersungguh-sungguh mahukan supaya dosa-dosanya di-
ampunkan Tuhan. Dia tidak akan rasa cukup hanya dengan
empat syarat taubat seperti yang diterangkan sebelum ini dan
usaha-usahanya untuk memperbaiki diri. Tidak ada jaminan
apa-apa bahawa Tuhan akan menerima taubatnya hanya di
atas dasar empat syarat tersebut.
Memang Tuhan itu Maha Pengampun dan Maha Menerima
Taubat. Namun orang yang benar-benar menyesal dan serius
dalam taubatnya tidak akan rasa cukup hanya dengan empat
syarat itu. Dia akan tambah taubatnya dengan perkara-perkara
dan amalan-amalan lain untuk menguatkan dan memastikan
taubatnya benar-benar diterima Tuhan dan dosanya diampunkan.

Diantaranya adalah:
Pertama, dia akan rela menerima segala ujian dan mehnah
dari Tuhan. Dia akan berusaha untuk sabar dan redha dengan
apa sahaja ujian yang Tuhan timpakan padanya. Dia akan
menerima ujian Tuhan dengan hati yang bersedia, tenang dan
terbuka. Walaupun ujian itu berat, pedih dan menyakitkan,
dia tetap akan berbaik sangka dengan Tuhan dan tidak akan
berputus asa dari rahmat Tuhan.

Ini kerana ujian dan mehnah itu adalah penghapusan dosa.
Walaupun dia sudah bertaubat, tidak ada jaminan segala dosadosanya
itu akan terhapus hanya dengan taubatnya itu. Dia
perlu juga membersihkan dirinya dari dosa melalui jalan -jalan
lain termasuk melalui ujian-ujian yang Tuhan datangkan
padanya. Hadis ada menyebut yang bermaksud:

“Tidak terkena anak Adam itu walaupun satu tusukan
duri melainkan diampunkan dosanya.”
Kedua, dia akan membuat amalan kebajikan sebanyakbanyaknya
kerana ini akan melenyapkan dosanya. Ada hadis
yang bermaksud:

“Iringilah kejahatan kamu dengan sebanyak-banyak
kebajikan, nescaya ia akan memadamkan kejahatan
kamu.”

Isnin, 22 November 2010

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

                                                                                                                                                                                               



01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang

“Sebarkanlah walau satu ayat pun” (Sabda Rasulullah SAW) “Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Surah Al-Ahzab:71)

AYAH,TARIK TANGAN SAYA NI,KAKI SAYA TERLEKAT..

                                                                                    
Hairan saya melihat beberapa orang kampung berkumpul di kedai pada tengah hari itu.

I September 1994.

Serius mereka berbual hingga dahi berkerut-kerut.
Lepas seorang bercerita yang lain menggeleng - gelengkan kepala.
Pasti ada sesuatu yang ‘besar’ sedang mereka bincangkan,
kata saya di dalam hati.
Setelah injin motosikal di matikan, saya berjalan ke arah mereka.

” Bincang apa tu ?
Serius aku tengok,” saya menyapa.

” Haaa… Din, kau tak pergi tengok budak perempuan tak boleh keluar dari kubur emak dia ?”
kata Jaimi, kawan saya.

” Budak perempuan ?
Tak boleh keluar dari kubur ?
Aku tak fahamlah,” jawab saya.




Memang saya tak faham kerana lain benar apa yang mereka katakan itu.

” Macam ni,” kata Jaimi, lalu menyambung, ”
di kubur kat kampung Batu 10 tu,
ada seorang budak perempuan tolong kebumikan emak dia,
tapi lepas itu dia pula yang tak boleh keluar dari kubur tu.
Sekarang ni orang tengah nak keluarkan dia… tapi belum boleh lagi “.

” Kenapa jadi macam tu ? ”
saya bertanya supaya Jaimi bercerita lebih mendalam.
Patutlah serius sangat mereka berbual..
Jaimi memulakan ceritanya...

Kata beliau, memandangkan semalam adalah hari kelepasan semperna Hari Kebangsaan,
budak perempuan berumur belasan tahun itu meminta wang daripada ibunya untuk keluar bersama kawan-kawan ke Bandar Sandakan.
Bagaimana pun,
ibunya yang sudah berusia dan sakit pula enggan memberikannya wang.

” Bukannya banyak, RM 20 aja mak !” gadis itu membentak.

” Mana emak ada duit. Mintak dengan bapa kamu,” jawab ibunya, perlahan.

Sambil itu dia mengurut kakinya yang sengal.
Sudah bertahun-tahun dia mengidap darah tinggi,
lemah jantung dan kencing manis.

” Maaak… kawan-kawan semuanya keluar.
Saya pun nak jalan jugak,” kata gadis itu.

” Yalah, mak tau… tapi mak tak ada duit,” balas ibunya.

” RM 20 aja !” si gadis berkata.

” Tak ada ,” jawab ibunya.

” Emak memang kedekut !” si gadis mula mengeluarkan kata-kata keras.

” Bukan macam tu ta…” belum pun habis ibunya menerangkan,
gadis tersebut menyanggah, katanya,

” Ahhh… sudahlah emak ! Saya tak mau dengar ! ”

” Kalau emak ada du… ” ibunya menyambung ,
tapi belum pun habis kata-katanya,
si gadis memintas lagi,

katanya ; ” kalau abang, boleh, tapi kalau saya minta duit, mesti tak ada !”

Serentak dengan itu, gadis tersebut menyepak ibunya dan menolaknya ke pintu.
Si ibu jatuh ke lantai .

” Saida.. Sai.. dddaaa..” katanya perlahan sambil mengurut dada.
Wajahnya berkerut menahan sakit.
Gadis tersebut tidak menghiraukan ibunya yang terkulai di lantai.
Dia sebaliknya masuk ke bilik dan berkurung tanda protes.
Di dalam bilik, di balingnya bantal dan selimut ke dinding.

Dan Sementara diluar, suasana sunyi sepi.
Hampir sejam kemudian, barulah gadis tersebut keluar.
Alangkah terkejutnya dia kerana ibunya tidak bergerak lagi.
Bila di pegang ke pergelangan tangan dan bawah leher , tidak ada lagi nadi berdenyut.

Si gadis panik.
Dia meraung dan menangis memanggil ibunya, tapi tidak bersahut.
Meraung si gadis melihat mayat ibunya itu.
Melaui jiran-jiran, kematian wanita itu di beritahu kepada bapa gadis yang bekerja di luar.

Jaimi menyambung ceritanya ;
” Mak cik tu di bawa ke kubur pukul 12.30 tadi.

Pada mulanya tak ada apa-apa yang pelik,
tapi bila mayatnya nak di masukkan ke dalam kubur,
ia jadi berat sampai dekat 10 orang pun tak terdaya nak masukkannya ke dalam kubur.
Suaminya sendiri pun tak dapat Bantu.

” Tapi bila budak perempuan tu tolong,
mayat ibunya serta-merta jadi ringan.
Dia seorang pun boleh angkat dan letak mayat ibunya di tepi kubur.”

Kemudian gadis berkenaan masuk ke dalam kubur untuk menyambut jenazah ibunya.
Sekali lagi beramai-ramai penduduk kampung mengangkat mayat tersebut dan menyerahkannya kepada gadis berkenaan.

Tanpa bersusah payah, gadis itu memasukkan mayat ibunya ke dalam lahad.
Namun apabila dia hendak memanjat keluar dari kubur tersebut,
tiba-tiba kakinya tidak boleh di angkat .
Ia seperti di paku ke tanah.
Si gadis mula cemas.

” Kenapa ni ayah ?” kata si gadis.

Wajahnya serta-merta pucat lesi.

” Apa pasal,” Si ayah bertanya.

” Kaki Saida ni.. tak boleh angkat !” balas si gadis yang kian cemas.
Orang ramai yang berada di sekeliling kubur mula riuh.
Seorang demi seorang menjenguk untuk melihat apa yang sedang berlaku.




” Ayah, tarik tangan saya ni.
Kaki saya terlekat… tak boleh nak naik,” gadis tersebut menghulurkan tangan ke arah bapanya.

Si bapa menarik tangan anaknya itu, tetapi gagal.
Kaki gadis tersebut melekat kuat ke tanah.
Beberapa orang lagi di panggil untuk menariknya keluar, juga tidak berhasil.

” Ayah… kenapa ni ?? !!

Tolonglah Saida , ayah..” si gadis memandang ayah dan
adik-beradiknya yang bertinggung di pinggir kubur.
Semakin ramai orang berpusu ke pinggir kubur.
Mereka cuba menariknya beramai-ramai namun sudah ketentuan Allah,
kaki si gadis tetap terpasak di tanah.
Tangisannya bertambah kuat.

” Tolong saya ayah, tolong saya…
kenapa jadi macam ni ayah?”
kata si gadis sambil meratap.

” Itulah, kamu yang buat emak sampai dia meninggal .
Sekarang ayah pun tak tau nak buat macam mana,”
jawab si ayah selepas gagal mengeluarkan anaknya itu.

Dia menarik lagi tangan gadis yang berada di dalam kubur tapi tidak berganjak walau seinci pun. Kakinya tetap terpahat ke tanah.

” Emak… ampunkan Saida emak, ampunkan Saida…” gadis itu menangis .
Sambil itu di peluk dan di cium jenazah.
Air matanya sudah tidak boleh di empang lagi.

” Maafkan Saida emak,
maafkan , Saida bersalah, Saida menyesal…
Saida menyesal..
Ampunkan Saida emak,” dia menangis lagi sambil memeluk jenazah ibunya yang telah kaku.

Kemudian gadis itu menghulurkan lagi tangannya supaya boleh ditarik keluar.
Beramai-ramai tangannya supaya boleh di tarik keluar.
Beramai-ramai orang cuba mengeluarkannya namun kecewa.

Apabila terlalu lama mencuba tetapi gagal,
imam membuat keputusan bahawa kubur tersebut perlu dikambus.




” Kita kambus sedikit saja,
sampai mayat ibunya tak dapat di lihat lagi.
Kita tak boleh biarkan mayatnya macam tu aja…
kalau hujan macam mana ? ” kata imam kepada bapa gadis berkenaan.

” Habis anak saya ?” tanya si bapa.

” Kita akan terus cuba tarik dia keluar.
Kita buat dua-dua sekali,
mayat isteri awak di sempurnakan,
anak awak kita selamatkan,” balas imam.

Lelaki berkenaan bersetuju.
Lalu seperti yang di putuskan,
upacara pengebumian terpaksa di teruskan sehingga selesai, termasuk talkinnya.
Bagaimana pun kubur di kambus separas lutut gadis saja,
cukup untuk menimbus keseluruhan jenazah ibunya.
Yang menyedihkan , ketika itu si gadis masih di dalam kubur.
Bila talking di baca, dia menangis dan meraung kesedihan.
Sambil itu dia meminta ampun kepada ibunya dengan linangan air mata.
Selesai upacara itu, orang ramai berusaha lagi menariknya keluar.
Tapi tidak berhasil.

” Bila dah lama sangat, aku balik kejap untuk makan.
Dah lapar sangat.
Lepas itulah aku singgah ke kedai ni.
Lepas ni aku nak ke kubur lagi.
Nak tengok apa yang terjadi,” kata Jaimi.

” Aku pun nak pergilah,” kata saya.
Lalu kami semua menunggang motosikal masing-masing menuju ke kubur.
Kami lihat orang ramai sudah berpusu-pusu di sana.
Beberapa buah kereta polis juga kelihatan di situ.
Saya terus berjalan pantas menuju kubur yang di maksudkan dan
berusaha menyusup ke celah-celah orang ramai yang sedang bersesak-sesak.

Setelah penat berusaha,
akhirnya saya berjaya sampai ke barisan paling hadapan.
Malangnya saya tidak dapat melihat gadis tersebut kerana di depan kami telah di buat kepungan tali. Kubur itu pula beberapa puluh meter daripada kami dan
terlindung oleh kubur serta pokok-pokok rimbun.
Di dalam kepungan itu, anggota-anggota polis berkawal dengan senjata masing-masing.

Nasib saya memang baik hari itu.
Dua tiga orang daripada polis berkenaan adalah kenalan saya.

” Pssstt… Raie… Raie.. Psstt,” saya memanggil ,
Raie yang perasan saya memanggilnya mengangkat tangan.

” Boleh aku tengok budak tu ?” saya bertanya sebaik saja dia datang ke arah saya.

” Mana boleh .
Keluarga dia aja yang boleh,” jawabnya perlahan-lahan seperti berbisik.

Sambil itu dia menjeling ke kiri dan kanan khuatir ada orang yang tahu.

” Sekejap aja.
Bolehlah…”saya memujuk.

Alhamdulillah, setelah puas di pujuk dia mengalah.
Tanpa berlengah, saya mengusup perlahan-lahan dan
berjalan beriringan dengan Raie seolah-olah tidak melakukan apa-apa kesalahan.
Namun demikian dada saya berdebar kencang.
Pertama ,risau, takut di halau keluar.
Kedua ; tidak sabar hendak melihat apa yang sedang berlaku kepada gadis berkenaan.

Selepas meredah kubur-kubur yang bertebaran,
akhirnya saya sampai ke pusara yang di maksudkan.
Di pinggir kubur itu berdiri dua tiga orang polis memerhatikan kedatangan saya.

Raie mendekati mereka dan berbisik-bisik.
Mungkin dia merayu supaya saya tidak di halau.
Alhamdulillah, saya lihat seorang polis yang berpangkat mengangguk-angguk.
Raie terus memanggil saya lalu memuncungkan bibirnya ke arah sebuah kubur.

Bila di jenguk kedalam , dada saya serta-merta terasa sebak.
Saya lihat gadis berkenaan sedang duduk di atas tanah kubur sambil menangis teresak-esak. Sebentar kemudian dia memegang tanah berhampiran lahad dan merintih ;
“Emak… ampunkanlah Saida, Saida sedar,
saida derhaka pada emak, Saida menyesal, Saida menyesal..”




Selepas mengesat air jernih yang terus berjejeran daripada mata yang bengkak,
gadis tersebut menangis lagi memohon keampunan daripada arwah ibunya.
” Emak… lepaskanlah kaki saya ni.
Ampunkan saya, lepaskan saya,”
Di tarik-tariknya kaki yang melekat di tanah namun tidak berhasil juga.

Saya lihat bapa dan adik-beradiknya menangis, di pinggir kubur.
Nyata mereka sendiri tidak tahu apa lagi yang hendak di buat untuk menyelamatkan gadis berkenaan.

” Sudahlah tu Saida… makanlah sikit nak ,”
rayu bapanya sambil menghulurkan sepinggan nasi juga segelas air.

Si gadis tersebut langsung tidak mengendahkan.
Malah memandang ke atas pun tidak.
Dia sebaliknya terus meratap meminta ampun daripada arwah ibunya.

Hampir menitis air mata saya melihat Saida .
Tidak saya sangka, cerita datuk dan nenek tentang anak derhaka kini berlaku di depan mata.

Begitu besar kekuasaan Allah.
Memang betullah kata para alim ulama, dosa menderhakai ibi bapa akan di balas ‘tunai’.

Malangnya saya tidak dapat lama di sana.
Cuma 10 - 15 minit saja kerana Raie memberitahu,
pegawainya mahu saya berbuat demikian.
Mahu tidak mahu , terpaksalah saya meninggalkan kubur tersebut.
Sambil berjalan kedengaran lagi Saida menangis dan meratap
” Ampunkan saya emak,
ampunkan saya saya, Ya Allah,
lepaskanlah kaki ku ini, aku bertaubat, aku insaf…”

Lantas saya menoleh buat kali terakhir.
Saya lihat bapa Saida dan adik beradiknya sedang menarik tangan gadis itu untuk di bawa keluar,
tapi seperti tadi, tidak berhasil.
Seorang polis saya lihat mengesatkan air matanya.

Semakin lama semakin ramai orang berhimpun mengelilingi perkuburan itu.
Beberapa kereta polis datang dan anggotanya berkawal di dalam
kepungan lengkap dengan senjata masing-masing.
Wartawan dan jurugambar berkerumun datang untuk
membuat liputan tetapi tidak di benarkan .
Mereka merayu bermacam-macam cara,
namun demi kebaikan keluarga gadis , permintaan itu terpaksa di tolak.

Matahari kian terbenam,
akhirnya tenggelam dan malam merangkak tiba.
Saida masih begitu.
Kaki terlekat di dalam kubur ibunya sementara dia tidak henti-henti meratap meminta keampunan. Saya pulang ke rumah dan malam itu tidak dapat melelapkan mata.
Suara tangisannya yang saya terngiang-ngiang di telinga.




Saya di beritahu ,sejak siang, tidak ada secebis makanan
mahupun minuman masuk ke tekaknya. Seleranya sudah mati.
Bapa dan adik beradiknya masih tetap di sisi kubur membaca al-Quran, Yassin dan berdoa.
Namun telah di sebutkan Allah,
menderhaka terhadap ibu bapa adalah dosa yang sangat besar.
Saida tetap tidak dapat di keluarkan.

Embun mula menitis.
Saida kesejukan pula.
Dengan selimut yang di beri oleh bapanya dia berkelubung.
Namun dia tidak dapat tidur.
Saida menangis dan merayu kepada Allah supaya mengampunkan dosanya.
Begitulah yang berlaku keesokannya.
Orang ramai pula tidak susut mengerumuni perkuburan itu.
Walaupun tidak dapat melihat gadis berkenaan tapi mereka
puas jika dapat bersesak-sesak dan mendengar orang-orang bercerita.




Setelah empat atau lima hari terperangkap, akhirnya Saida meninggal dunia.
Mungkin kerana terlalu lemah dan tidak tahan di bakar
kepanasan matahari pada waktu siang dan kesejukan di malam hari.
Mungkin juga kerana tidak makan dan minum.
Atau mungkin juga kerana terlalu sedih sangat dengan apa yang di lakukannya.

Allah Maha Agung…
sebaik Saida menghembuskan nafas terakhir,
barulah tubuhnya dapat di keluarkan.
Mayat gadis itu kemudian di sempurnakan seperti mayat-mayat lain.

Kuburnya kini di penuhi lalang.
Di bawah redup daun kelapa yang melambai-lambai,
tiada siapa tahu di situ bersemadi seorang gadis yang derhaka

Ahad, 14 November 2010

ZULHIJJAH..BULAN MULIA SELEPAS RAMADHAN...

BULAN Zulhijjah, khususnya 10 hari awalnya, adalah peluang kedua selepas Ramadan untuk umat Islam mendapatkan gandaan keredaan serta keampunan Allah SWT selain daripada pahala amalan.
Rasulullah SAW menyebut: “Sebaik-baik hari di dunia adalah 10 hari itu.” (Riwayat al-Bazzar: Albani)
Ini juga dinyatakan dalam firman Allah SWT bahawasanya: “Demi Fajar dan hari-hari yang 10.” (Al-Fajr, 1)

Majoriti ulama menyatakan 10 hari itu merujuk kepada hari pertama hingga 10 Zulhijjah dan bukan 10 terakhir Ramadan. (Zad Al- Ma’ad, Ibn Qayyim)
Ia juga disebut oleh baginda Rasulullah SAW bahawasanya: “Tiada hari-hari yang lebih disukai oleh Allah SWT untuk hambanya memperbanyakkan amalan daripada 10 hari ini.” (Riwayat Al-Bukhari)

Sebagaimana kita sedia maklum, beberapa amalan digalakkan untuk sepanjang 10 hari terawal Zulhijjah yang diketahui sangat besar pahalanya, seperti:

1. Berzikir.

Iaitu dengan memperbanyakkan zikir seperti ‘Subhanallah’, ‘Alhamdulillah’, ‘La ilaha Illa Allah’ dan ‘Allahu Akbar’. Ia bersumber daripada hadis riwayat At-Tabrani yang diakui sahih oleh Imam Al-Munziri di mana Allah SWT menyebut ertinya: “Supaya mereka menyaksikan pelbagai perkara yang mendatangkan faedah kepada mereka serta memperingati dan menyebut nama Allah, pada hari-hari yang tertentu.” (Al-Hajj, 28)

Ibn Abbas r.a mentafsirkan erti ‘hari-hari tertentu’ adalah 10 hari Zulhijjah ini dan ini juga adalah pendapat majoriti ulama.

2. Berpuasa.

Sangat digalakkan berpuasa pada satu hingga sembilan Zulhijjah bagi orang yang tidak menunaikan haji. Hari Arafah (9 Zulhijjah) pula hari terbaik untuk berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda mengenai kelebihan Hari Arafah, bahawasanya: “Tiada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hambanya lebih daripada Hari Arafah.” (Riwayat Muslim)

Baginda juga menyatakan puasa itu menghapuskan dosa yang lalu dan tahun kemudiannya.

3. Melakukan amalan bersedekah, membaca al-Quran, solat sunat dan lain-lain.

Ia semuanya termasuk di dalam umum hadis yang menunjukkan ia sangat disukai oleh Allah SWT.

4. Menjauhi maksiat dan masa terbaik untuk memulakan taubat bagi sesiapa yang masih teragak-agak dan menangguhnya.

Sungguh biadap jika umat Islam bersuka ria dengan melampaui batas haram pada hari yang sangat agung di sisi Allah SWT ini.

Bertaubatlah dengan sebenar-benar taubat dan sedarilah bahawa hidup ini sementara dan seluruh keseronokannya adalah tipu daya semata-mata.

5. Bertakbir.

Ibn Abi Shaibah menyebut bahawa Saidina Ali menyatakan, permulaan takbir bermula sejurus selepas solat Subuh hari Arafah sehingga hujung waktu Asar hari ketiga tasyrik.

6. Melakukan sembelihan korban.

Allah SWT berfirman: “dan berdoalah dan berkorban,” dan “Sesiapa yang membesarkan syiar Allah (berkorban) maka ia adalah daripada tanda ketakwaan hati.” (Al-Hajj, 32)

Hadis Riwayat At-Tarmidzi, Abu Daud, Gharib menyebut: “Tiadalah amalan anak Adam yang lebih disukai Allah SWT pada hari korban kecuali berkorban (dengan menyembelih binatang).”

Hukum berkorban adalah sunat muakkad (yang dituntut) bagi orang yang mempunyai lebihan dan kemudahan harta. Demikian pendapat majoriti ulama, termasuk sahabat besar seperti Abu Bakar As-Siddiq RA, Umar Al-Khattab RA dan Ibn Mas’ud RA berpendapat ia WAJIB bagi mereka yang berkemampuan.

Bagi menggandakan pahala korban, seseorang yang berniat awal untuk melakukannya digalakkan menahan diri daripada memotong rambut dan kuku. Ia berdasarkan hadis sahih riwayat Muslim bahawasanya: “Barang siapa yang ingin menyembelih (berkorban), dan sudah masuk 10 awal Zulhijjah, maka janganlah dia memotong apa-apa rambut atau kukunya sehinggalah sampai korban dilaksanakan.” (Muslim, 3/39)

Justeru, majoriti ulama dari mazhab Maliki, Syafie dan sebahagian Hanbali menyatakan makruh hukumnya bagi melanggarnya.

Bagaimanapun, ia tidak termasuk dalam kategori haram kerana Aisyah RA pernah meriwayatkan beliau pernah menempah (menandakan dan membeli binatang) dan diniatkan untuk dilakukan korban.

Aisyah RA menyebut bahawa tiadalah Rasulullah SAW mengharamkan apa- apa (ketika menunggu masa untuk menyembelih) hinggalah sampai waktu sembelihan.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Oleh itu, dibenarkan memotong kuku jika ia boleh mengganggu kesempurnaan wuduk dan kewajipan lain.

Tidak dibenarkan berkorban hanya dengan membayar harganya atau membeli daging lembu yang disembelih dari pasar, lalu disedekahkan atas niat korban.

Tatkala itu, ia dianggap sedekah biasa saja dan bukan korban yang disyariatkan pada hari raya Aidiladha.

Pahala korban jauh lebih hebat daripada bersedekah harganya saja. Ia adalah fatwa oleh majoriti ahli ilmu seperti Imam Abu Hanifah, Malik, Syafie, Ahmad dan lain-lain.

Firman Allah SWT: “Daging unta dan darahnya sekali-kali tidak dapat mencapai (keredaan) Allah tetapi ketakwaan daripada kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Hajj, 37)

Untuk melakukan korban, binatang yang sebaik-baiknya ialah unta, diikuti oleh lembu, kerbau, kemudian biri-biri dan kambing.

Dalam menentukan pembahagian daging ini, daging korban yang dilapah perlu dibahagikan satu pertiga kepada individu yang berkorban, satu pertiga kepada fakir miskin, jiran serta saudara mara dan selebihnya satu pertiga kepada sesiapa yang memintanya.

Ini berdasarkan firman Allah SWT bahawasanya: “Dan makanlah ia, dan berikanlah ia kepada orang yang susah dan fakir,” (Al-Haj, 28) dan ayat ke-36 surah Al-Haj: “Dan makanlah ia, dan berikanlah kepada orang yang memintanya dan yang tidak memintanya.”

Bagaimanapun, dilarang memberi upah kepada tukang lapah dan penyembelih atas usahanya (iaitu dengan ditetapkan dari awal).

Namun, ia ‘harus’ jika termasuk daripada kalangan fakir miskin atau diberi secara sukarela orang ramai sebagai hadiah.

Malah, daging korban juga tidak dibenarkan dijual sebagaimana dipersetujui majoriti ulama.

Selain daripada itu, dalam menentukan syarat sah korban, sesebuah organisasi atau syarikat tidak boleh mengeluarkan perbelanjaan dan menyembelih korban atas nama syarikat.

Ini adalah kerana korban mesti dilakukan oleh individu tertentu atau untuk individu tertentu, dan semestinya bukan untuk organisasi yang bukan manusia.

Dalam melaksanakan korban ini, Rasulullah SAW menamakan hari sembelihan, iaitu 10 Zulhijjah sebagai Haji Akbar. (Riwayat Abu Daud dengan sanad sohih: Ibn Qayyim dan Albani). Sayyidina Ali Abi Talib juga pernah ditanya apa itu Haji Akbar, beliau menjawab: “Ia adalah hari sembelihan (iaitu haji raya pertama).” (Riwayat At-Tirmidzi)

Menurut Ulama, itulah yang dimaksudkan dalam ayat surat At-Taubah tetapi sesetengah ulama lain membawakan hujah mereka mengatakan Haji Akbar itu adalah Hari Arafah.

Sesetengah ulama pula bersama sahabat seperti Ibn Abbas RA dan Ibn Umar RA yang menyatakan Haji Akbar adalah hari Arafah yang jatuhnya pada hari Jumaat dan pahalanya disebut sehebat 70 kali pahala Haji biasa.

Ia juga disebut oleh Imam Al-Ghazzali, ini bermakna pada Haji Akbar, semua orang yang berada di Arafah akan diampunkan.

Namun, ada sahabat mengatakan Haji Akbar adalah hari Arafah yang jatuh pada hari Jumaat, manakala Saidina Ali pula mengatakan ia hari korban pada 10 Zulhijjah dan setengah yang lain pula menyebut ia adalah semua hari-hari wukuf di Mina (hari Tasyrik).

Akhirnya, perlu dipastikan bahawa tarikh hari raya Aidiladha menurut ijtihad pemerintah kerajaan Saudi bagi menyatukan umat Islam di seluruh dunia (kecuali jika benar-benar sesebuah negara itu mengikut rukyah).



                                                                             

Sabtu, 13 November 2010

Segelas Air....Di medan Perang

                                                                            
                                                                               
Di zaman permulaan bangkitnya Agama Islam, banyak peperangan telah berlaku antara pihak tentera Islam dengan pihak musyrikin. Banyak suku-suku Arab yang musyrik telah bangkit menentang Kerajaan Islam yang berpusat di kota Madinah. Salah satu peperangan besar yang dihadapi oleh umat Islam ketika itu ialah Perang Yarmuk.

Dalam masa peperangan ini suatu peristiwa yang sungguh mengharukan telah terjadi yang kiranya elok dijadikan satu teladan yang indah buat umat dikemudian hari. Satu contoh teladan yang tidak ada tolok bandingnya bagi menunjukkan keluhuran budi pejuang-pejuang Islam di medan pertempuran.

Salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Abu Jahim Bin Huzaifah yang menyertai Perang Yarmuk itu meriwayatkan satu peristiwa tentang pengorbanan pejuang-pejuang Islam yang berhati mulia.

Abu Jahim bercerita.
“Semasa Perang Yarmuk itu saya sedang mencari saudara sepupu saya yang berada di barisan hadapan sekali. Saya bawa bersama-sama sedikit air agar dapat memberi faedah buat dirinya. Tatkala saya menjumpainya dia sedang terbaring berlumuran darah. Dia mengerang kesakitan dan harapan untuknya hidup sangat tipis sekali. Melihat keadaannya itu saya lantas berkejar kepadanya untuk memberikan air. Tetapi ketika hampir saya memberikannya air itu saya terdengar seorang lagi pejuang Islam sedang berteriak: “Berikanlah saya air! air!” Mendengar suaranya itu saudara sepupu saya lantas memberi isyarat agar saya pergi melayani orang itu lebih dahulu dan memberikannya air itu. Maka saya pun tanpa lengah lagi terus pergi mendapatkan orang itu. Pejuang itu amat saya kenali, tidak lain adalah Hasyim Bin Abilas.

Tetapi sebelum sempat saya memberikan air kepada Hasyim saya terdengar suara orang mengerang di sebelahnya pula, juga meminta air. Hasyim pula kali ini mengisyaratkan saya supaya memberikan air itu lebih dahulu kepada orang yang mengerang dekatnya. Bagaimanapun sebelum sempat saya kepada pejuang yang ketiga itu ia pun telah mati syahid. Lalu saya pun bergegas semula kepada Hasyim tetapi sedihnya ia juga telah mati syahid. Tanpa lengah lagi saya terus pergi mendapatkan saudara sepupu saya itu. Sungguh tidak tahan rasa di hati saya kerana saya dapati dia juga telah mati syahid.

Demikianlah satu contoh keluhuran budi yang tidak ada bandingnya yang diperlihatkan oleh pejuang-pejuang Islam yang beriman.


p/s:sanggupkah kita..????

Jumaat, 12 November 2010

12 BARISAN DI AKHIRAT



                                                                     



Suatu ketika, Muadz b Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS An-Naba':18)"

Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris."

Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....

Barisan Pertama

Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedua

Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Ketiga

Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keempat

Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kelima

Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keenam

Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Ketujuh

Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedelapan

Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesembilan

Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesepuluh

Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesebelas

Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedua Belas

Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."

Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin...



                                                               

Khamis, 11 November 2010

CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK

                                                                                     
1. Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
Ciri-ciri manusia yang manufik adalah berpura-pura. Bila berjanji, ia khianati. Ia lebih jahat dari daripada orang kafir, kerana orang kafir musyrik itu jelas mengakui kekafirannya sedangkan orang munafik itu berselindung di sebalik akuan kata-katanya, sedangkan di dalam hatinya penuh perasan mendustai. Mereka umpama duri dalam daging atau gunting dalam lipatan, yang akan mengkhianati kebenaran dengan harapan cahaya Allah di muka bumi dapat dipadamkan. Tetapi seperti yang telah terjadi sejak zaman dahulu, mampukan orang munafik melawan Kekuasaan Allah, sedangkan hendak bernafas pun dia memerlukan oksigen yang Allah bekalkan? Oleh itu, serahkan urusan orang munafik itu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
2. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
Orang munafik menjadikan kedustaannya sebagai perisai. Kedustaan itu suatu yang tiada bukti kebenaran. Atau dengan kata lain, ia adalah suatu yang kosong. Mampukah sesuatu yang kosong boleh dijadikan perisai? Apakah kedengkian mereka dan seronok melihat manusia hidup dalam kesesatan dan lalai dari mengingati Allah menjadikan mereka sebegitu? Jika mereka termasuk dalam golongan yang menggunakan akal, sudah pasti mereka akan takut hendak melakukan perbuatan buruk kerana mereka tahu Tuhan pasti membalas setiap perbuatan buruk mereka. Tetapi akibat menurut nafsu, mereka menidakkan akal mereka sendiri. Manusia yang ada akal, tetapi menolak akalnya sendiri, bukankah itu seburuk-buruk kejadian?
3. Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
Apabila manusia itu telah nampak kebenaran yang disampaikan, dan dalam hatinya mengakui kebenaran tersebut, itulah petunjuk Allah. Tetapi bila manusia itu menolak kebenaran yang telah sampai tanpa sesuatu bukti yang nyata, maka termasuklah dia dalam kekafiran. Dan hati mereka dikunci matikan kerana mereka mempermain-mainkan kebenaran yang mereka akui sendiri. Maka jadilah mereka kaum yang tidak mengerti, sebab bila manusia menolak logik akalnya, bagaimana dia hendak faham?
4. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Oleh kerana orang munafik ini berselindung di sebalik zahir mereka, adakalanya kita terpesona pada keindahan mereka. Namun jika kita menilai kata-kata mereka, hujah-hujah mereka pasti kosong sebab mereka tidak guna logik akal. Sebab itulah mereka diumpamakan sebagai kayu kerena Allah tidak mengurniakan akal kepada kayu. Dan tidaklah kayu itu sanggup menjadi khalifah di muka bumi.
Orang munafik merasa marah bila Al Quran disampaikan kerana merasa ditujukan kepada mereka. Sedangkan peringatan Al Quran ini ditujukan kepada seluruh alam. Akibat panas hati mendengar seruan Al Quran, mereka memusuhi golongan yang berjuang menyinarkan agama Allah. Oleh itu berhati-hatilah kita dengan orang yang mempermain-mainkan agama. Kaji setiap kata-kata mereka secara rasional, bukannya menurut membuta-tuli.
Kadang-kadang kita menjadi hairan kepada mereka, kerana sebelum diperingatkan dengan Al Quran, kononnya merekalah pejuang Al Quran dan Sunnah. Tetapi bila diajak berfikir mengkaji Al Quran, mereka menolaknya dengan alasan Al Quran itu perlu dituntut di mana-mana institusi-institusi pengajian. Bukankah untuk mengenali Allah, hanya Allah sahaja yang layak mengajar kita? Kerana itulah Allah bagi kita akal masing-masing untuk belajar mengenaliNya. Bila kita bereksperimen sendiri untuk mengenaliNya, barulah kita rasa iman kepada Allah itu meresap dalam diri. Kalau sekadar dengar semata-mata, belum tentu kita termasuk dalam golongan yang memahami.
5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.
Orang munafik itu bila diajak sama-sama membangunkan akal agar sama-sama tahu menilai mana yang baik dan mana yang buruk, mereka akan berpaling menyombongkan diri. Kerana mereka merasakan diri mereka adalah hak milik mutlak mereka. Mereka tidak nampak betapa Allah sentiasa memerhatikan apa yang mereka kerjakan. Mereka berbangga diri yang mereka sudah baik dan tidak perlukan nasihat-nasihat yang mengajak ke arah menjadi manusia yang berfikir.
6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Bila diseru kepada mereka agar sama-sama berjuang membantu agama Allah, supaya diampunkan segala dosa-dosa yang lalu, mereka menolak dengan seribu satu alasan. Bagaimana orang yang menolak akalnya sendiri boleh mendapat petunjuk? Bukankah untuk memahami sesuatu petunjuk memerlukan akal?
Kerana hidup tanpa berpandukan akal, maka manusia itu tidak tahu menimbang di antara baik atau buruk. Maka jalan hidupnya hanya merempuh mengikut nafsunya tanpa mengira kesan-kesan setiap tindakannya, kerana rasa bangga diri dari mengakui kesalahan. Mereka berbangga-bangga dengan dosa yang diperbuat tanpa mahu memperbaiki diri. Itulah manusia yang fasik. Dan tidaklah Allah menzalimi mereka kerana mereka termasuk dalam golongan munafik dan fasik, tetapi akibat kezaliman diri mereka sendiri, yang ada akal tapi tidak digunakan.
7. Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): “Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.
Dan kerana kedengkian mereka melihat perjuangan mengajak manusia kepada mengingati dan memuji Allah, mereka cuba menghalang-halangi orang-orang yang beriman yang turut sama berjuang ke arah kebaikan. Diserunya supaya orang-orang yang menggunakan akal tidak mengeluarkan perbelanjaan baik dari segi masa dan harta supaya perjuangan agama Allah itu terkubur. Bukankah mereka juga akan masuk kubur biarpun sejahat mana mereka merancang? Tidakkah mereka mahu memikirkan?
Segala yang ada di alam semesta ini termasuk diri kita adalah hak Allah. Allah boleh mengambil bila-bila masa jasad kita ini bila sampai tempoh yang ditetapkan. Tidak diawalkan dan tidak dilewatkan. Tetapi golongan munafik itu tidak akan faham kerana mereka tidak mempergunakan akal mereka untuk berfikir panjang dan waras. Akibat suka beragama secara menurut dan taksub, mereka jadi malas berfikir panjang. Sehingga mereka tidak sedar yang umat semakin jadi lemah dan hidup dalam berpecah-belah. Umat jadi sibuk mencari kesalahan orang lain daripada mencari kesalahan diri sendiri agar sedar sebab apa umat menjadi lemah sekarang.
8. Mereka berkata: “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya.” Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan menuruti sunnah para Rasul adalah orang yang kuat semangat. Bagaimana teruk diuji, orang beriman kena kuat semangat. Lemahnya kita umat Islam sekarang kerana sudah hilang semangat. Kita jadi cepat menyalahkan orang lain disebabkan tekanan hidup yang kita terima. Bukannya kita hendak perbaiki diri untuk bangkit melawan syaitan yang membisik-bisik perasaan lemah itu.
Dan orang-orang munafik itu akibat terpengaruh dengan syaitan dalam hati mereka, maka dihasutilah orang-orang beriman supaya ragu-ragu dengan perjuangan agama Allah. Tidak mereka sedar bahawa apa jua yang mereka lakukan baik secara nyata atau secara sembunyi amat mudah dilihat oleh Allah? Dan bukankah Allah mampu perlihatkan kejahatan diri dalam hati mereka biarpun sebaik mana zahir yang mereka tunjukkan. Adakah dengan berselindung di sebalik jubah dan serban mereka boleh menipu Allah, walhal dalam hati mereka penuh dengan perasaan bangga diri lebih Islamik daripada orang lain? Sesungguhnya Allah tidak suka orang yang sombong lagi berbangga diri.
9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.
Jika kita benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka rajin-rajinlah meluangkan waktu untuk mengingati Allah. Carilah cinta Allah melalui dalam diri kita sendiri, bukannya bergantung pada nama orang lain. Macam kita bercinta sesama manusia juga, adakah kita kena bergantung pada orang lain untuk mencintai insan yang kita dambakan itu? Kita mencari cinta itu dalam diri kita sendiri. Begitu jugalah untuk mencari cinta Allah. Kita kena berusaha sendiri mencariNya. Jangan ingat dengan mendengar ceramah mana-mana tok guru kita sudah termasuk dalam golongan beriman. Jangan ingat dengan memangkah mana-mana parti kita sudah boleh masuk syurga. Ingat cinta Allah itu boleh dijual-beli semudah mulut berkata-kata sedangkan kita tidak diuji lagi. Jika bila diuji kita mengkeji dan memaki-hamun orang lain, di mana nilai keimanan kita kepada Allah selama ini?
Janganlah kerana bermegah-megahan dengan harta, anak-pinak, pangkat dan kuasa, kita lalai memikirkan Kekuasaan Allah. Tanda-tanda manusia itu lalai mengingati Allah adalah bila segala apa yang tercipta di semesta alam ini tidak dikaji dan diterokai. Cuba lihat, siapa yang sibuk mengkaji ilmu-ilmu sains sekarang ini? Orang Islam atau Barat? Apa orang Islam sekarang buat kalau tidak berpecah-belah dan bertelagah sesama sendiri pasal hukum-hukum Al Quran. Adakah Al QUran itu sekadar kitab mencari dalil dan hukum? Dan akibat lalai mengkaji Al Quran, umat mana yang lemah dan rugi sekarang ini? Ada negara, tetapi ekonomi dikuasai oleh bangsa asing. Kitalah umat Islam yang tertipu dalam syaitan di dalam hati sendiri.
10. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”
Nafkahkanlah masa, tenaga dan harta-benda mengikut kesanggupan kita untuk memperjuangkan agama Allah. Agama Allah adalah cara hidup yang mengajak manusia mengenali diri dan bersemangat untuk berjuang agar manusia hidup bersatu-padu, bukannya berpuak-puak yang berbangga-bangga yang mereka lebih Islamik daripada orang lain. Perjuangan agama Allah tidak memusuhi mana-mana agama, bangsa dan warna kulit. Tetapi musuh kita adalah syaitan atau perasaan jahat yang tersembunyi dalam hati. Hanya kita sendiri yang kenal perasaan jahat kita. Maka kitalah yang bertanggungjawab mengawalnya. Dan ajak orang lain mengawal perasaan jahat masing-masing tanpa menghukum orang lain. Masing-masing ada akal yang waras untuk menilai yang mana perasaan baik dan yang mana perasaan jahat. Maka gunakanlah akal untuk memilih di antara dua jalan yang diberi.
Jika mahu ke syurga yang penuh ketenangan dan kedamaian, ketika hidup inilah kita mencari jalan ke arah kedamaian. Sebab itu Rasulullah menyatukan bangsa Arab itu bagi memperlihatkan keindahan Islam. Tetapi orang Melayu sekarang, guna Islam untuk berpecah-belah dan berpuak-puak. Islam apa ke bendanya itu?
Janganlah bila nyawa sudah di hujung kerongkong barulah kita minta tangguh pada Allah agar diberikan waktu untuk kita buat kebaikan, sedangkan masa yang diberikan sebelum ini kita lalai mengingatiNya. Bila datang seruan mengajak kita bersama-sama mengingati Allah, kita tolak dengan penuh keegoan. Apakah keegoan kita itu boleh menyelamatkan kita dari azab api neraka kelak? Cuba renungkan kesusahan-kesusahan hidup kita selama ini akibat ego dengan Allah. Mampukah kita mengelak dari rasa susah dan tertekan itu? Jika di atas dunia ini pun kita tidak boleh lawan dari ditimpa kesusahan, apakah di akhirat kelak kita boleh lawan azab api neraka? Maka kelak orang-orang munafik itu akan berputus asa setelah melihat azab di depan mata.
11. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.
Yang akan dimatikan, pasti akan menemui mati. Ketika Allah angkat air laut menjadi tsunami di Acheh pada empat tahun lalu, ada sesiapakah yang boleh meminta Allah tenangkan kembali air laut tersebut? Itulah sebahagian tanda-tanda azab Allah bila ia datang. Tiada siapa boleh menghalanginya ketika tiba masanya. Kita boleh mencegah azab ini ketika belum lagi terjadi dengan sama-sama kembali kepada Allah. Sama-sama mengingati dan memujiNYa. Maksud mengingati Allah dan memujinya bukannya sekadar duduk berzikir memegang biji-biji tasbih. Adakah Allah cipta alam semesta begini luas, tugas kita hanya duduk berzikir begitu sahaja? Bukankah wahyu pertama suruh kita membaca untuk mengenali Kekuasaan Allah, Tuhan Yang mencipta, supaya kita tahu mencipta? Siapakah yang sibuk mencipta teknologi sekarang ini? Orang Islam yang suka berpecah-belah dan berpuak-puak inikah?
Untuk menjadi umat yang pandai mencipta kita kena kembali kepada sunnah Rasulullah. Umat kena mengenali diri bahawa dalam diri ada akal dan nafsu. Ikut nafsu, umat jadi lesu dan lemah. Tetapi jika menggunakan akal, umat akan cekal dan tabah. Hendak mengkaji ilmu-ilmu Allah yang memerlukan daya fikir yang tinggi memerlukan kecekalan dan ketabahan. Jika hendak berfikir pun sudah rasa berat dan lemah, macam mana hendak mencipta teknologi yang hebat? Terciptanya teknologi komputer dan internet ini adakah oleh orang yang hidupnya suka bermusuh-musuhan berbangga-bangga dengan agama?
Manusia yang suka bermusuh-musuhan, dia akan takut mati. Tetapi manusia yang mencari kedamaian, dia akan pasrah menanti hari kematian. Jadi dipersiapkan dirinya untuk menemui Tuhan dengan keadaan tenang hati. Dilakukan segala yang memenuhi minatnya agar hidupnya kembali bersemangat. Semangat mengejar cinta Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

SUBHANALLAH....

Isnin, 8 November 2010

Wasiat Imam Syafi'e tentang akhlak mulia

1. Perbanyaklah Amal Kebaikan
Nafsuku padam tatkala ubun-ubunku menyala. Malamku gelap gelita ketika bintang bersinar terang. Wahai burung hantu yang hinggap di atas ubun-ubunku! Ketika burung gagak terbang dariku, kau kunjungi daku dan kau lihat tubuhku semakin rapuh. Memang setiap tempat yang kau kunjungi bererti itulah tempat-tempat kerapuhan.
Masihkah dapat kunikmati manisnya hidup, meskipun rambutku semakin menipis dan ubanku semakin menyebar, sulit untuk disemir ? Ketika usia senja seseorang telah datang dan rambutnya semakin memutih, hendaknya dia segera menumpas keseronokan serta kekejian hari-harinya dengan kebaikan.
Tinggalkanlah perkara-perkara yang buruk ! Kenapa hal itu haram dilakukan oleh orang yang bertaqwa. Dan tunaikanlah zakat atas kedudukan atau jawatanmu, kerana zakat tersebut sama dengan zakat harta bila telah sampai nisabnya.
Berlaku baiklah kepada orang lain. Kerana dengan begitu, kelak engkau akan dapat menguasai manfaat kepada orang lain.
Jangan berjalan di atas bumi dengan penuh keangkuhan. Ketahuilah bahawa tidak lama lagi bumi ini akan menelanmu.
Barangsiapa sedang mencicipi dunia, di situlah aku pernah merasakan pahit getirnya kehidupan. Bagiku dunia adalah tipu daya dan penuh berisi kedustaan, bagaikan fatamorgana di tengah padang sahara. Dunia tidak ubahnya bagaikan bangkai-bangkai busuk yang hanya anjing-anjing kelaparan yang mahu mendekatinya. Jika engkau menjauhi dunia, kelak engkau akan terselamat dari kekotorannya. Tapi, jika engkau dekati dunia, maka engkau akan diserang oleh anjing-anjingnya.
Berbahagialah orang-orang yang kukuh asas imannya dan menutup diri dalam kesucian jiwa.

2. Akhlak Yang Baik
Jika aku dicaci maki oleh orang yang hina, itu petanda bahawa darjatku akan bertambah. Kerana tidak akan muncul keaiban kecuali akibat perbuatan seseorang. Jika jiwaku belum menjadi mulia atas dunia akan kutetapkan ia di kalangan orang-orang yang hina. Jika semua usahaku kuniatkan hanya untuk kepentinganku sendiri, maka engkau akan menemukan diriku memiliki banyak kesempatan untuk itu. Tetapi, aku berusaha melakukan sesuatu untuk kepentingan kawan-kawanku. Sungguh merupakan suatu cela atas orang yang kenyang, sementara dia membiarkan kawan-kawannya kelaparan.
Suatu ketika aku pernah mendapat penghinaan dari orang bodoh, namun aku tidak menganggapinya. Dia semakin bodoh, dan aku semakin bijak. Ibarat batang kayu cendana, semakin hangus dibakar, semakin harum baunya. Jika orang-orang bodoh bertutur kata di depanmu, janganlah engkau tanggapi ! Sebaik-baik tanggapan untuk mereka adalah dengan bersikap diam. Jika kau berbicara di hadapan mereka, janganlah sampai terbawa arus pendapat yang diciptakan mereka. Dan jika kau berpaling dari mereka, wajah mereka akan tampak pucat pasi.

3. Jiwa Yang Kerdil
Diriwayatkan oleh Abdullah Al-Asbahani dari Abu Nashr dari Abu Abdillah yang mengatakan bahawa pernah mendengar Imam As-Syafi’e berkata :
“Tumpukan wang dapat membuat orang-orang yang sebelumnya membisu menjadi banyak bicara. Hati mereka tidak pernah mengenali kelebihan orang lain, dan tidak tahu darjat kemuliaan mereka sendiri”

4. Jiwa Yang Mulia
Tercabutnya gigi, seksa di penjara, tercabutnya jiwa, ditolaknya cinta, sejuk yang mencengkam, hukuman gantung, menyamak kulit binatang tanpa sinaran matahari, memakan daging, memburu burung, menanam biji di tanah yang gersang, memadamkan kobaran api, menanggung malu, menjual rumah dengan harga murah, menjual kasut, dan menghadapi keganasan cambukan rotan, semuanya itu masih lebih meminta belas kasihannya.

5. Tiga Penyebab Datangnya Penyakit
Terdapat tiga perkara yang dapat merosak manusia di samping juga dapat menyebabkan orang sihat menjadi sakit. Iaitu membiasakan minum minuman keras , terlalu banyak bersenggama, dan terburu-buru memasukkan makanan ketika di mulut masih ada makanan.
Mestikah kutaburkan permata ke hadapan domba-domba bodoh, atau mestikah aku bersajak di depan pengembala kambing-kambing ?
Sungguh ! Jika hidupku terlantar di negeri ini, aku akan memanfaatkan kata mutiara yang keluar dari penghuninya.
Jika Allah masih menganugerahi aku dengan kasihnya, akan kutemukan orang-orang pandai dan bijak.
Akan kusebarkan ilmuku, dan kumanfaatkan kecintaan mereka. Jika tidak, maka ilmuku akan selalu ku simpan.
Barangsiapa mengajari orang bodoh, akan sia-sia. Barangsiapa melarang orang lain yang berhak mendapat ilmu, zalimlah dia.

6. Meruntuhkan Kehormatan Orang Lain
Wahai orang yang telah menghancurkan kehormatan orang lain, dan yang memutuskan tali kasih sayang, kau akan hidup penuh kehinaan. Jika engkau orang merdeka dan dari keturunan orang yang baik-baik, pastilah engkau tidak akan menodai kehormatan orang lain.
Barangsiapa pandai menimbang orang lain, tentu orang lain akan menimbang dirinya dengan segenap kebaikannya. Cukup sudah bagiku pengajaran dari guruku.

7. Buruk Sangka
Prasangka selalu buruk dan prasangka buruk itu sumber fitnah. Ketika seseorang melemparkan tuduhan dalam keadaan lapar, ia hanya mengungkapkan prasangka baik dan ucapan yang enak didengar.

8. Terimalah Maaf Dengan Tulus
Terimalah permintaan maaf sahabatmu yang melakukan kesalahan, baik ia jujur mengatakannya kepadamu ataupun tidak. Dengan begitu bererti telah taat kepadamu orang yang engkau terima dari segi lahirnya sahaja. Dan telah membuatmu mulia orang yang bermaksiat kepadamu secara sembunyi-sembunyi

9. Permintaan Maaf Sebagai Penebus Dosa
Dikatakan kepadaku “Si polan telah membuatku sedih”. Padahal merupakan suatu cela bila seorang pemuda diperhatikan. Ku jawab : “Dia telah datang kepadaku untuk meminta maaf. Dan menurutku permintaan maafnya merupakan penebus dosanya.”

10. Diam Membawa Keselamatan
Banyak orang berkata : “Mengapa engkau diam padahal engkau dimusuhi ?”Aku katakan kepada mereka : Menanggapi sesuatu permusuhan sama dengan melakukan kejahatan. Bersikap diam dalam menghadapi orang bodoh atau orang yang gila merupakan kebajikan jiwa. Di dalam sikap diam juga terdapat penjagaan bagi kehormatan. Tidakkah engkau lihat ! Harimau-harimau hutan itu ditakuti dan disegani ketika mereka diam, sedangkan anjing di jalan raya banyak yang dilempari kerana selalu mengonggong.

11. Keutamaan Orang Pendiam
Aku menganggap diam sebagai perniagaan. Meskipun tak ada untungnya, paling tidak aku tak merugi. Diam ibarat barang niaga yang membawa banyak keuntungan bagi pemiliknya.
12. Sang Dermawan
Jika kamu tidak boleh bersikap dermawan, maka ingatlah bahawa hari-harimu yang telah berlaku tak akan kembali. Bukankah tanganmu boleh mengepal dan membuka ? Apa yang boleh kau harapkan ketika kau sendirian tatkala bumi mencengkam dirimu dengan kuku besinya ? Saat itulah tentu, engkau berharap untuk dapat kembali ke dunia, padahal hari-hari itu tak akan pernah kembali.
13. Ciri-ciri Orang Warak
Seorang yang memiliki sifat warak, tak akan mempedulikan kejelekan orang lain, kerana disibukkan oleh aibnya sendiri, ibarat orang sakit, ia tak mungkin menghiraukan penyakit orang lain, kerana sibuk memperhatikan penyakitnya sendiri.

14. Mengendalikan Nafsu
Yaqut Al-Hamawiy berkata bahawa pada suatu hari ada seorang yang datang kepada Imam Syafi’e seraya membawa lembaran bertulis : “Tanyakanlah kepada mufti Mekah dari keturunan Hasyim, apakah yang dia lakukan ketika sedang sangat marah kepada seseorang.”
Imam Syafi’i lalu menuliskan sesuatu di bawah pertanyaan itu: Tekanlah nafsunya, kendalikan amarahnya dan hendaklah bersabar dalam menghadapi setiap persoalan.
Pembawa lembaran itu kemudian datang kembali sambil membawa tulisan yang baru sebagai jawapan fatwa Imam Syafi’e. “Bagaimana mungkin dia dapat menekan nafsunya pada saat nafsu itu telah menjadi pembunuh dan setiap hari ada saja halangan yang merintanginya?”
Imam Syafi’e menjawab lagi: Jika dia tidak mahu bersabar atas derita yang menimpanya, maka tidak ada jalan lain baginya, kecuali hidup berhiaskan tanah